fly over diperkirakan agustus
mendatang bakalan rampung. Ini merupakan
kabar baik untuk kita semua masyarakat pengguna jalan di Kota Pekanbaru, dan tampaknya
pembangunannya bakalan
berjalan sesuai dengan harapan semua pihak.
saat ini, kondisi terakhir hanya membutuhkan
proses finishing saja. Seperti upaya perkerasan disetiap titik meliputi
pengaspalan badan fly over,
pengecoran dinding fly over, pembuatan motif melayu pada dinding atas fly over beserta
pernak-pernik pendukung lainnya seperti lampu penerangan dan marka jalan.
Disatu sisi, ini merupakan
gebrakan positif yang dilakukan
pemerintah untuk memecah problem konsentrasi kemacetan lalu lintas di
persimpangan jalan yang ada di Kota Pekanbaru secara cepat.
Disisi lain apakah ini akan benar-benar efektif mengurangi tingkat
kemacetan di Kota Bertuah untuk jangka panjang kedepannya?
Atau kah ini hanya bersifat sementara saja, dan bakalan kambuh lagi, kumat
lagi? Seperti penderita sakit kepala yang akan mereda sakitnya secara seketika.
ketika si penderita menenggak obat pereda sakit kepala dan kambuh lagi dalam
kurun waktu yang tidak terduga.
Melihat cara kerja obat sakit kepala pada umumnya, yang terkesan instan nan
cepat yang langsung menghujam titik pusat syaraf sakit kepala si penderita tanpa pernah
memikirkan dampak jangka panjangnya bagi
si pengguna. Ini lah gambaran kondisi pola penanganan kemacetan lalu lintas di
Kota kita.
Mengingat permasalahan
kemacetan lalu lintas merupakan permasalahan yang kompleks dan membutuhkan
penanganan yang serius pula, Bukan hanya untuk mengatasi kemacetan lalu lintas satu
sampai lima tahun saja, namun alangkah
baiknya dapat mengakomodir masalah kemacetan untuk jangka waktu menengah dan jangka panjang kedepannya pula.
Keberadaan transmetro Kota Pekanbaru yang sebelumnya digadang-gadang akan
mampu mengurangi tingkat kemacetan, dengan harapan para pengguna jalan dapat
beralih ke moda transportasi umum. Namun pada kenyataanya sampai saat ini urung kunjung memberikan
kontribusi yang berarti untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. Justru hanya
menambah beban ruang berlalu lintas.
Pada dasarnya, permasalahan kemacetan ditimbulkan karena ketidakmampuan
jalan dalam mengakomodir atau memberikan ruang gerak bagi kendaraan yang ada
diatasnya untuk melaju diatas badan jalan, seperti mobil,bus,sepeda motor dan
lain sebagainya. Sehingga menimbulkan kesesakan dan kepadatan di badan jalan.
Ketidak seimbangan pertumbuhan antara kendaraan dengan kebutuhan ruang
berupa jalan bagi pengguna yang terus meningkat dari waktu kewaktu merupakan
faktor utama penyebabnya.
Kini mari kita lihat
bagaimana kedepannya warga Kota Pekanbaru yang sebentar lagi akan menggunakan
Fly Over. Berupa Jalan layang yang melayang-layang diatas awang Menjadikan
pengguna jalan bak terasa terbang diatas awang.
Namun terlepas dari hal diatas, yang menjadi permasalahan
saat ini oleh kacamata penulis yaitu, efek turunan yang ditimbulkan oleh
keberadaan fly over untuk jangka panjang. Terutama bagi kawasan di sekitar area
fly over itu sendiri.
Tanpa disadari oleh kita,
Semenjak awal direncanakan meliputi proses pemacangan tiang yang melibatkan
alat-alat berat sudah tercium aroma efeknya. Seperti kemacetan, pengalihan
jalur pengguna jalan, pelebaran
jalan yang memakan garis sempadan bangunan tanpa memperhatikan kaidah jarak
bangunan dan jalan yang baik dan benar. Sehingga menimbulkan rasa ketidak
nyamanan bagi pengguna jalan, pemilik lahan disekitarnya.
Selain itu, menurut penulis dampak lainnya yang cukup urgent alias penting yaitu, menyebabkan terganggunya rasa kenyamanan
dari segi akses konsumen yang akan berkunjung pada suatu tempat dan turut
terganggu pula dari segi naluri penciptaan rasa kenyamanan konsumen dalam
menikmati keberlamaan ditempat tersebut yang secara harafiah juga turut
dipengaruhi oleh kondisi dan suasana disekitarnya.
Terutama untuk jenis aktivitas yang membutuhkan ketenangan dan kenyamanan ekstra
tinggi jauh dari kebisingan seperti bangunan Akbid Internasional yang merupakan
kawasan pendidikan, Rumah Sakit Savira dan Rumah Sakit Awal Bros yang merupakan
tempatnya orang-orang yang mengharapkan kesembuhan bukan justru mengharapakan
hal sebaliknya yaitu tambah sakit.
Dapat dibayangkan oleh kita semua kala suara deru mesin kendaraan, suara
klakson kendaraan yang lalu lalang diatas. kondisinya seakan tergambar jelas dua
kali lipat dari yang biasanya akan dirasakan oleh penghuni bangunan
disekitar fly over.
Imbas lanjutannya yaitu, terjadinya penurunan omset bagi pemilik usaha yang
ada di sekitar area fly over tersebut,
seakan turut termatikan oleh adanya aktivitas baru yang terkesan
mengganggu secara visual dan emosional.
Jika hal tersebut terus berlangsung dapat diperkirakan akan terjadinya
penurunan bahkan jatuhnya potensi dan nilai jual lahan. Mengingat pada awalnya,
lahan yang berada disepanjang jalan sudirman memiliki potensi yang cukup baik
khususnya jika digunakan untuk aktivitas perdagangan dan jasa seperti pertokoan,
hotel dan lain-lain.
lokasi yang strategis dekat dengan pusat kota menjadikan nilai lahan terhitung
cukup fantastis, karena dinilai memiliki nilai lebih, namun jika kondisinya
demikian siapa sangka suatu saat akan berujung tangis.
Tentunya hal ini cukup merisaukan, melihat latar belakang Perencanaan Tata Ruang Kota Pekanbaru yang tidak
pernah diharapkan akan berkembang pesat seperti saat ini dengan jumlah penduduk
Kota Pekanbaru melebihi 1 juta jiwa dan berhak mengantongi gelar sebagai Kota
Metropolis atau Kota Raya.
Kondisi itu kian terasa, mana kala jika dulu Bandara SSQ II berada dipinggiran
kota kini tanpa disadari akibat pesatnya perkembangan fisik kota menjadi berada
didalam kota.
Disinilah peran penting sebuah ilmu perencanaan yang menjadi juru kunci
pengatur arah perkembangan ruang-ruang kota secara baik dan benar sehingga
dapat mengakomodir kebutuhan ruang dimasa akan datang.
Lantas siapa sangka juga, jika hari ini Kota Pekanbaru sudah dikategorikan
kota metropolis dengan indikatornya adalah jumlah penduduk yang mencapai 1 juta
jiwa tadi?? dengan demikian bisa dibayangkan 10-20 tahun mendatang kota kita
akan berganti label lagi dan berhak menyandang gelar kota megapolis.
Kemungkinan Kota Pekanbaru menjadi Kota megapolis itu pasti ada.
Mengingat sejatinya sifat kota yang cenderung mengalami pertumbuhan dan
membengkak semakin besar,luas dan perkasa sudah diprediksi oleh Doxiadle yang
merupakan ilmuan perencanaan wilayah dan kota.
Jika kondisinya sudah demikian, bagaimana nasib kota Pekanbaru yang kita
cintai kedepannya?? Potret kondisi hari ini ada Fly over, lantas bagaimana lagi
dengan kondisi 5,10,20 tahun mendatang?? Apakah harus fly over juga yang
menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan berlalu lintas? Tentunya pembaca yang
budiman juga bisa membayangkannya.
Menurut hemat penulis belum ada kata terlambat untuk membenahi kondisi kota
kita hari ini guna mengantisipasi kondisi yang akan terjadi dimasa akan datang.
Seperti pepatah “apa yang terjadi hari ini merupakan buah dari perbuatan
pendahulu kita dimasa lampau, dan apa yang akan terjadi esok hari ditentukan
oleh perbuatan kita hari ini”
Penyebaran bentuk-bentuk aktivitas didalam kota seperti dua pusat pemerintahan yang berada di satu tempat
yaitu pusat pemerintahan Kota dan Propinsi seharusnya sudah mutlak dilakukan
mengingat terdapatnya jenis aktivitas pedagangan dan jasa yang letaknya sangat
berdekatan dengan pusat pemerintahan. Hal ini bertujuan guna memecah
konsentrasi arah dan tujuan perjalanan masyarakat baik yang berasal dari dalam
dan luar kota yang kondisinya saat ini terkesan memusat dan terpaku didalam
kota saja.
Pembenahan dari sektor transportasi hendaknya juga turut dibenahi dengan
moto transportasi kita yaitu, memberikan kesan yang aman,nyaman, mudah,
ekonomis, lancar, ramah lingkungan. Sehingga memberikan kesan positif bagi
masyarakat agar mau beralih menggunakan moda transportasi umum.
Dengan demikan semoga apa yang yang pemerintah harapkan seperti Kota
Pekanbaru yang digadang-gadang akan terwujud sebagai Kota Pekanbaru yang
metropolis dan madani bakal terwujud dengan memberikan rasa aman, nyaman bagi
warga kota dengan cara memanusiawikan
Warga kotanya, seperti konsep kota
yang humanopolis yaitu kota yang memanusiawikan warga kotanya.