Entah harus seperti apa lagi dan
entah dari sisi mana lagi kita bisa berharap banyak dari Penguasa Kota ini, menindak lanjuti kian
menjamurnya iklan-iklan berupa spanduk, baliho,
banner, pamflet yang semakin hari semakin menjadi-jadi, dibiarkan terpasang pada batang-batang pohon yang ada disepanjang kiri-kanan ruas jalan yang ada di
Kota Pekanbaru oleh oknum-oknum
yang tidak bertanggung jawab.
Keseriusan Pemko Pekanbaru terhadap
permasalahan yang satu ini tampaknya perlu dipertanyakan
kembali. melihat jajaran yang
dinaunginya yaitu, Dinas terkait yang membidangi
permasalahan ini tak kunjung bertindak. Masyarakat awam,
Mahasiswa/i, LSM, penggiat
lingkungan pun barang tentu mempertanyakan alasan dibalik tidak adanya aksi yang berkesinambugan sebagai bentuk perhatian serius Dinas terkait dalam mensterilkan
ribuan spanduk,
banner, pamflet, baliho yang terpasang diseluruh batang- batang pohon yang ada di Kota Pekanbaru. Sehingga menimbulkan
dugaan, Apakah karena takut?,
apakah karna sudah ada titipan oleh mister
“X”? atau jangan-jangan karena salah satu
balon Gubri tak lain dan tak bukan merupakan teman satu perguruan alias satu partai?
Entahlah... mungkin Tuhan aje yang
tahu.
Perilaku
oknum-oknum yang dengan sengaja memasang iklan pada batang-batang pohon dengan berbagai cara, seperti dipaku, diikat
kian menunjukan betapa leluasanya oknum- oknum
tersebut dalam melakukan sosialisasi pada tempat yang tidak tepat, baik untuk kepentingan usaha maupun yang lagi santer-santernya yaitu,
sosialisasi bakal calon Gubernur Riau
dengan cara yang saya rasa cukup semena-mena tanpa memperdulikan
lagi nasib pohon-pohon kota yang sengaja ditanam oleh Pemerintah Kota Pekanbaru sejak dulu.
Dampak paku pada batang pohon
Pemasangan spanduk,
banner, pamflet, baliho dengan cara dipaku pada batang pohon tentunya sudah tidak bisa ditolerir lagi.
Disamping pemasangan iklan pada batang pohon yang
dilarang, pemasangan iklan pada batang
pohon juga akan berakibat fatal terhadap nasib
tumbuh dan berkembangnya si pohon
tersebut. Bagaimana tidak, karat paku yang ditimbulkan
oleh paku dapat menyebabkan kematian
sel cambium, xylem, floem yang secara
tidak langsung akan menyebabkan
terjadinya infeksi pada batang pohon sehingga memicu
terjadinya pembusukan pada batang pohon, lambat laun kondisi ini tentunya akan berdampak kepada terjadinya kematian
pada si pohon tersebut.
Realita penganiayaan pada pohon-pohon
di Kota bertuah kian menunjukan situasi yang sangat
bertentangan dengan program Pemerintah
Pusat, melalui kementerian Kehutanan Zulkifli
Hasan bersama Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhyono bersama-sama melakukan aksi gerakan menanam satu milyar batang pohon
keseleruh penjuru negeri ini. Namun tampaknya semua
itu akan sia-sia saja, karena tidak dibarengi dengan perhatian dan kecintaan
kita semua terhadap pohon, seperti apa
yang terjadi terjadi di Kota kita ini.
Berangkat dari kesadaran diri, mengingat
betapa pentingnya pohon bagi kelangsungan hidup kita. sehingga wajar saja Pemerintah pusat berani
mengumandangkan azam akan pentingnya pohon
melalui slogan “Banyak pohon banyak
rezeki”, tentunya hal ini
sangatlah beralasan, mengingat melalui pohon pula
bentuk-bentuk bencana alam seperti longsor, perubahan
iklim global (Global Warming) bisa diminimalisir, terutama untuk kawasan diperkotaan sendiri, yang sangat terkenal dengan suhunya yang
begitu panas, polusi gas buang kendaraan yang beterbangan dimana-mana, lantas kemudian tanpa
sadar turut terhirup dengan begitu
saja kedalam paru-paru warga kota. Kalau sudah begitu, alamatlah nasib warga kota kita yang tidak menutup kemungkinan akan mudah terserang penyakit dan menurunkan kualitas kesehatan warganya.
Kita semua saat membaca tulisan ini,
pastinya menyadari begitu banyak manfaat yang bisa diperoleh berkat adanya pohon, namun sampai saat ini, perhatian
dan keseriusan Pemko dan seluruh
jajarannya yang menjadi harapan tak kunjung menyelesaikan persoalan tersebut sehingga
menimbulkan kesan terjadinya pembiaran.
Perlu
keterlibatan seluruh lapisan Stakeholder
Mengingat fenomena
kian merebaknya iklan-iklan sosialisasi usaha, sosialisasi diri bakal calon Gubri dibatang-batang pohon yang
tidak terkendali lagi di Kota Bertuah, seakan membuat
kita merasakan kegerahan yang luar biasa.
Bagaimana tidak, wabah tersebut tidak
hanya menyerang pohon-pohon dijalan-jalan utama Kota Bertuah saja, tapi juga menyerang pohon-pohon yang terdapat dijalan lingkungan
sekitar kita. Sehingga terkadang memunculkan
statement dimana ada pohon disitu ada ada “Hama” yang tidak lain dan tidak bukan adalah spanduk, banner, baliho dan
kawan-kawannya.
Melihat
potret buram nasib pohon-pohon disekitar kita hari ini, tentunya tanpa disadari
sangat bertentangan juga dengan visi
dan misi yang di usung oleh Pak Wali dan pasangannya, yang akan menjadikan Kota Pekanbaru sebagai Kota Metropolitan yang
Madani.
Kata-kata metropolitan merupakan
bentuk perluasan kata dari Metropolis yang jika diartikan metro adalah raya sedangkan polis adalah
kota. Sementara Madani merupakan bentuk serapan
kata dari bahasa arab yang berasal dari kata Madinah, yang terkenal dengan
suasana kota yang aman, nyaman, indah,
sejuk, bernuansa islami. Jadi, bisa kita simpulkan bahwa visi dan misi yang di usung Pak Wali dan Pak Ayat
yaitu, ingin menjadikan Kota Pekanbaru sebagai
Kota Raya yang bernuansa aman, nyaman, indah dan sejuk serta bernuansa Islami.
Lantas pertanyaanya, dimanakah salah
satu point penting yang bisa dilakukan Pak Wali saat ini dan kedepannya
dalam mewujudkan visi dan misi tersebut??
Jawabannya yaitu, melalui perhatian
kita kepada lingkungan, salah satunya yaitu melalui kepedulian kita
terhadap pohon disekitar kita. Keberadaan pohon saat ini tidak bisa dipungkiri lagi yang berperan penting dalam menjaga dan menstabilkan suhu udara diperkotaan. selain itu, berkat adanya pohon,
gas buang kendaraan bermotor diperkotaan berupa
(CO2) bisa diminimalisir oleh pohon. Sementara itu, pohon terus melepaskan
oksigen (O2) baru, yang menjadi pasokan utama manusia dalam bernafas. Bayangkan saat
ini jika kita ingin bernafas
harus menghirup udara bersih dari tabung oksigen, kita semua pastinya sudah bisa membayangkan berapa
rupiahkah nominal uang yang harus kita rogoh dari kocek kita untuk membeli setiap unit tabung oksigen? Lumayan mahal
bukan!?
Dengan adanya pohon disekitar kita
yang terawat dengan baik, jauh dari tangan-tangan jahil tentunya apa yang dicanangkan oleh Pak Wali bukan tidak mungkin tidak bisa terwujud.
Salah satu upaya tersebut bisa
dimulai dengan mengaktifkan fungsi seluruh satuan kerja unit- unit lingkungan dimulai dari unit yang
paling terkecil baik pada tingkatan RT, RW bersama- sama saling bahu-mebahu dalam memantau, mencegah, setiap
upaya-upaya yang bermaksud ingin
merusak pohon-pohon di jalan-jalan sekitar lingkungan kita.
Sementara itu, Pemerintah sendiri
turut membantu sesuai dengan Tupoksinya, yaitu dengan menerapkan sanksi bagi para
pelakunya. Seperti memberikan teguran sebagai bentuk peringatan dini sampai dengan peringatan keras dan jika perlu
diterapkan denda bagi para pelakunya.
Disisi lain, kita juga bersama-sama mengingatkan kepada seluruh oknum para pengusaha terlebih lagi kepada para Bakal
Calon Gubernur Riau nantinya, agar sekiranya bisa
memberikan suri tauladan yang baik dalam beriklan, bersosialisasi melalui orang
suruhan dan tim pemenangan,
simpatisan, maupun kadernya agar tidak memasang atribut iklan berupa spanduk, baliho, banner, pamflet pada batang pohon
baik dengan cara diikat maupun dengan
cara sadis yaitu dengan cara memakunya.
Jika semua stakeholder telah
berperan, apa yang kita harapkan bersama-sama untuk menciptakan suasana lingkungan
disekitar kita menjadi aman, nyaman, sejuk tentunya akan dengan sendirinya tercipta, terutama
dalam memberikan kualitas udara yang bersih dikawasan
perkotaan. Bahkan, Terlebih lagi dalam mendukung
cita-cita mulia Pak Wali kedepannya
untuk Kota Pekanbaru tercinta, karena akan mustahil saja semua hal tersebut akan terwujud tanpa adanya campur tangan dari
setiap unsur elemen suatu kota yaitu
campur tangan warga kotanya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar