Laman

Rabu, 04 Januari 2012

“Dampak Perencanaan yang kurang matang”


“Dampak Perencanaan yang kurang matang”

Kondisi jalur akses menuju pusat pemerintahan kabupaten siak begitu sangat memprihatikan. Seakan terkesan tidak terencana dengan baik, hal tersebut tampak terlihat ketika kita hendak memasuki pusat pemerintahan Kabupaten Siak menggunakan jalur lurus yang langsung menghubungkan dengan jembatan Tengku agung Sultanah Latifah.
Melihat usia jalan yang masih terkesan relatif baru, belum mencapai 5 tahun sudah mengalami kerusakan yang begitu parah. Lihat saja ada beberapa bagian ruas jalan terendam genangan air dan berlubang sehingga membuat pengguna jalan tidak bisa melintasinya dan enggan menggunakan jalan tersebut sehingga beralih menggunakan jalur kanan yang merupakan jalur yang berlawanan terhadap kendaraan yang hendak keluar dari kota Siak.
Melihat kondisi demikian tentunya diperlukannya analisa dan kajian yang komprehensif terkait daya dukung lahan dan fungsi guna lahan sebelum dibangun jalan tersebut.
Berdasarkan  kondisi dilapangan, jalan tersebut dibangun  diatas tanah yang mulannya adalah hutan, rawa dan bergambut sehingga  meskipun dibangun jalan hendaknya dilakukan penimbunan yang relatif tinggi terhadap daerah rawa disekitarnya guna menjaga luapan air yang suatu saat dikhwatirkan akan menggenangi jalan tersebut. Kondisi jalan aspal yang terbangun diatas tanah yang berupa rawa dan bergambut sangat mempengaruhi kualitas dan daya tahan aspal itu sendiri, sehingga wajar banyak jalan yang berlubang diakibatkan oleh genangan air saat banjir tiba maupun saat hujan tiba.
Perencanaan yang kurang matang tentunya membuat pemerintah harus merogoh kocek daerah guna mendanai proses perbaikan jalan tersebut, pemerintah seakan terkesan menghamburkan uang daerah dengan tidak memberikan kualitas pembangunan yang baik dikarenakan proses perencanaan yang tidak matang, meskipun dalam jangka waktu tertentu segala bentuk kerusakan pada fisik proyek masih ditanggung oleh penyelenggara namun untuk jangka panjang biaya akan ditanggung oleh pemerintah Kabupaten Siak, hal ini tentunya perlu menjadi perhatian kita bersama.
Belum lagi permasalahan alih fungsi lahan yang berada disepanjang kiri kanan jalan tersebut berganti dengan kawasan perkebunan kelapa sawit yang membuat hilangnya hutan penyangga ketika hujan dan banjir tiba.
Jika sudah demikian ini merupakan pembelajaran tersendiri bagi pemerintah selaku pengambil kebijakan pembangunan agar lebih berhati-hati dan lebih mempertimbangkan kembali proses perencanaan pembangunan agar tidak terjadi kesalahan didalam pembangunan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar