Laman

Sabtu, 24 Desember 2011

"MELIRIK TATA RUANG PROPINSI TETANGGA"


"MELIRIK TATA RUANG PROPINSI TETANGGA"
Propinsi Palembang dewasa ini menunjukan perkembangan yang luar biasa, khususnya di wilayah Sumatera bukan karena hanya terkenal dengan Pempek nya, kerupuk Kemplang nya saja namun juga sekarang perkembangan kota dan wilayahnya nya yang luar biasa ditambah dengan Tuan Rumah SEA GAMES nya yang masih hangat-hangatnya ditelinga kita.
Hampir setiap sisi kota nya mengalami perkembangan yang cukup merata hal ini terlihat dari keseimbangan penataan ruang kota dan infrastruktur yang mendukung kota Palembang. Jika kita perhatikan secara seksama letak kota Palembang hampir sama dengan Kota Pekanbaru yang sama-sama dilalui oleh sebuah sungai yaitu sungai musi dan Kota Pekanbaru di lalui oleh sungai siak nya, jika Kota Palembang terkenal dengan jembatan Ampera nya Kota kita terkenal dengan jembatan siak I nya. disamping Kota Palembang yang menjadikan jembatan ampera sebagai citra kota dan citra Propinsi nya dimata Nasional tentu nya hal ini yang membuat semua orang gampang mengingat nya, seperti ingat Palembang Ingat Pempek nya, ingat Jembatan Amperanya karena mestinya setiap Kota memiliki karakter dan ciri khas tersendiri dan ini lah yang membedakan suatu Kota dengan Kota-kota yang ada di Indonesia bahkan yang ada di Dunia.  semua tidak terlepas dari peran dan kebijakan pemerintah serta stekeholder dalam meramu kebijaksanaan penataan ruang dan infrastruktur kota yang baik dan cukup terencana. Dengan mengacu kepada kebijaksanaan pembangunan Jangka Panjang kedepan baik yang tertuang dalam RPJP, RPJM serta RTRW dan RTRK tiap-tiap Kota, tentunya setiap kota akan ter arah perencanaan Pembangunan Tata Ruang nya. Namun apa yang terjadi dengan Kota kita Program-program Jangka panjang, menengah baik yang tertuang dalam RTRW dan RDTR seakan hanya program kerja formalitas diatas kertas saja, yang tidak dipatuhi dan diterapkan.
Kota kita yang secara logika memiliki konstelasi ruang yang serupa terhadap kota Palembang. Lihat saja dua Kecamatan yang merupakan bagian dari Kota Pekanbaru yang nasib nya jauh berbeda dan bertolak belakang dengan sepuluh Kecamatan yang ada diseberangnya yaitu Kecamatan Rumbai dan Kecamatan Rumbai Pesisir.
Ditengah bergelimangnnya pembangunan gedung-gedung mewah fasilitas umum yang cukup baik dan memadai seakan masyarakat tempatan pun merasa dimanjakan dengan lengkapanya segala bentuk sarana dan prasarana perkotaan,  namun apa yang terjadi ketika kita melihat dua Kecamatan yang ada diseberang?? Sungguh berbeda dan luar biasa mengecewakan.
Satu hal yang menarik dari propinsi tetangga dan perlu kita contoh dan tak perlu sebenarnya melakukan study banding keluar negeri yaitu pemerintah setempat tahu benar untuk mempercepat proses pengembangan wilayah  mereka sebanyak mungkin dengan membangun jembatan yang merupakan infrastruktur yang diharapakan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan pergerakan dari satu tempat ketempat lain. Selain itu juga kebijakan penataan Ruang yang terencana dan baik dengan menyebarkan pusat – pusat kegiatan pada daerah-daerah yang tidak terjangkau. Dengan harapan pusat-pusat kegiatan tersebut akan menimbulkan daya tarik berupa bangkitan perjalanan yang menyebar tidak hanya terfokus pada satu tempat saja. Jika kita perhatikan kota pekanbaru sendiri hampir segala bentuk kegiatan dan aktivitas terletak pada satu tempat sehingga menimbulkan bangkitan dan tarikan perjalanan menuju kepada satu tempat dan terakumulasi pada satu titik, dimana pada saat yang sama dan arah dan tujuan yang sama juga masyarakat berbondong-bondong menuju kepusat kota, ada yang menuju kota dalam rangka ke kekantor, menuju sekolah, rumah sakit, pusat-pusat perbelanjaan tidak ayal macet adalah konsekuensi yang harus diterima jika  memang harus demikian.
Jika kita kaji dari ilmu perencanaan wilayah dan kota dapat kita rangking kan tingkat kekotaan suatu kota untuk kota pekanbaru sendiri yang terdiri dari lima Kecamatan  merupakan orde I yang perkembangan wilayahya relatif tinggi yang terletak pada pusat kota, sedangkan untuk orde II terdapat pada Kecamatan Tampan yaitu daerah Panam yang dalam perkembangan wilayahnya dari waktu-kewaktu mengalami pertumbuhan yang luar biasa.


Harapan:
Kedepannya program pemerintah memang harus terencana dengan lebih baik lagi upaya-upaya pembangunan infrastruktur seperti jembatan penyebrangan yang membatasi antara Kecamatan Rumbai, Rumbai Pesisir dengan sepuluh kecamatan disebaranganya harus dibangun sebanyak mungkin guna memberikan kemudahan dalam melakukan pergerakan orang dan barang dari satu tempat – tempat lain dengan begitu lambat laun perkembangan wilayah serta penyebaran fasilitas-fasilitas umum dapat dirasakan oleh semua masyarakat dan tidak terjadinya ketimpangan pembangunan pada satu tempat saja. Hal ini lah yang bisa kita kita contoh dan dipelajari dari Propinsi tetangga saat saya menyempatkan diri untuk singgah di Kota Palembang menuju Propinsi Lampung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar